Setiap Amal Perbuatan Tergantung Pada Niatnya

Manusia adalah makhluk paling mulia dimuka bumi ini dibandingkan dengan makhluk lainnya. hal itu dikarenakan manusia diciptakan lengkap dengan akal yang berfungsi untuk membedakan antara yang salah dan benar. Selanjutnya manusia juga diciptakan dengan sebaik-baik rupa sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran “ Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dengan bentuk yang sebaik-baiknya”. QS. At-Tin 4.

Adapun tujuan diciptakannya manusia adalah untuk beribadah kepada Allah Swt, berdasarkan firman-Nya, “ dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepadaku” QS. Adz-Dzariat :56. Ibadah merupakan bentuk penghambaan manusia kepada Allah, dengan cara melanjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya, menebarkan berbagai kebaikan serta menghentikan segala bentuk kemunkaran dan kejahatan.

Salah satu syarat diterimanya ibadah bagi seseorang yaitu dengan adanya niat. Adapun niat merupakan keinginan dalam hati untuk melakukan sesuatu. Adapun sebuah ibadah yang akan diterima oleh Allah Swt. ialah ibadah yang diniatkan dengan ikhlas hanya untuk mencari ridha Allah swt, tanpa ada niatan lain seperti untuk ria, ataupun mencari hal yang sifatnya duniawi saja.

Setiap amal perbuatan seseorang tergantung pada niatnya, seperti sabda nabi saw. yang artinya “sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan setiap apa yang ia niatkan” HR. Bukhori dan Muslim. melihat hadits tersebut dapat dikatakan bahwa niat adalah penentu arah dan tujuan ibadah seseorang. Jika seseorang beribadah hanya untuk mencari ridha Allah maka Allah akan meridhoinya, begitupun jika beribadah hanya untuk mencari hal keduniaan yang diinginkannya, maka ia akan mendapatkannya pula.

Nait yang ikhlas merupakan bentuk ketaqwaan dari seseorang, sebab ia sadar bahwa segala perbuatan ataupun aktivitasnya dilihat dan akan dibalas oleh Allah swt. semakin tinggi tingkat keikhklasan seseorang maka semakin tinggi juga tingkat ketaqwaannya kepada Allah Swt. dan kemuliaan seseorang disisi Allah akan dilihat dari sejauh mana ketaqwaannya kepada Allah Swt.

Satu Amal Seribu Niat

Seperti yang dikatakan diatas bahwa amal perbuatan yang kita lakukan tergantung pada niatnya. Adapun ketika kita mengerjakan satu amalan atau pekerjaan, pekerjaan tersebut bisa diiringi dengan berbagai niat didalamnya, tentunya niat ini adalah niat yang baik dan ikhlas serta akan tetap berujung pada sebuah ikhtiar untuk mencari keridhaan Allah semata.

Misalkan seseorang akan pergi kerja kemudian ia meniatkan dalam dirinya bahwa ia kerja untuk menafkahi dirinya serta keluarganya, membantu mempermudah urusan orang lain, bershadaqah, taat kepada pimpinannya bahkan ia niatkan juga untuk mentraktir temannya ketika ia berada di tempat kerja serta masih banyak lagi berbagai niat kebaikan yang bisa diselipkan dalam satu amal atau pekerjaan.

Pada intinya pintu kebaikan bagi setiap manusia terbuka sangatlah banyak dan luas. bisa jadi ketika kita mengerjakan satu amal perbuatan maka dapat membukakan pintu-pintu kebaikan yang lainnya. atau bisa juga dikatakan bahwa setiap perbuatan itu akan ada sangkut pautnya dengan hal-hal lainnya dalam kehidupan.

Allah akan mengganjar niat kebaikan seseorang dengan pahala kebaikan, bahkan ketika seseorang meniatkan sebuah kebaikan pada dirinya akan tetapi ia tidak mengerjakannya karena berbagai faktor yang menghalanginya, meskipun ia tidak mengerjakan apa yang telah diniatkannya Allah swt. telah mengganjar hal tersebut sebagai kebaikan disisi-Nya. Meniatkannya saja sudah bisa dicatat sebagai kebaikan, apalagi jika niat tersebut direalisasikan dalam diri kita.

Tinggalkan komentar

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai